![]() |
Cara Menggunakan Dan Membaca Jangka Sorong |
Daftar isi :Jenis - Jenis Jangka Sorong Bagian - Bagian Jangka Sorong Cara Menggunakan Jangka Sorong Cara Membaca Jangka Sorong
Alat ukur jangka sorong ini pada umumnya digunakan di bidang ilmu tehnik. Biasanya dapat dijumpai di bengkel, sekolah tehnik, dan pabrik-pabrik industri. Alat ini dipakai mulai dari perhitungan desain, pengecekan proses pembuatan dan pengukuran hasil akhir. Selain itu, jangka sorong ini juga sering digunakan untuk membaca ukuran sebuah benda ketika akan melakukan penggantian. Misalnya penggantian suku cadang motor dan mobil.
Banyak yang menyukai mengukur menggunakan jangka sorong dibandingkan dengan alat ukur seperti mistar atau penggaris. Meskipun sama-sama alat ukur, namun alat ini dapat membaca dengan tingkat presisi dan akurasi yang lebih tinggi dari alat ukur lainnya. Selain itu, alat ini memiliki garis-garis skala pengukuran yang jelas dan mudah dibaca.
Jenis - Jenis Jangka Sorong
![]() |
Cara Menggunakan Dan Membaca Jangka Sorong |
1. Jangka Sorong Manual, adalah jenis jangka sorong yang cara membaca hasil pengukurannya dengan cara manual. Yaitu dengan menjumlahkan skala utama dan skala vernier (nonius) yang tertera pada badan jangka sorong.
2. Jangka Sorong Analog, merupakan jenis yang dilengkapi dengan adanya indikator analog untuk membaca hasil pengukuran. Sehingga, jenis ini sangat mudah digunakan untuk meluhat hasil pengukurannya.
3. Jangka Sorong Digital, lebih memanjakan penggunaanya. Karena dilengkapi dengan layar digital yang mampu membaca hasil pengukuran dengan akurat. Namun, kelemahan dari jangka sorong digital ini rawan rusak jika terjatuh.
Bagian - Bagian Jangka Sorong
Bagian-bagian utama jangka sorong yaitu rahang tetap dan rahang geser. Rahang tetap merupakan batang utama yang terdapat garis-garis dan angka skala utama yang digunakan untuk pengukuran dalam satuan mm dan inchi. Sedangkan rahang geser merupakan bagian yang digeser ketika melakukan pengukuran panjang mau pun kedalaman. Pada rahang geser ini juga terdapat garis dan angka vernier (nonius) untuk menentukaan nilai fraksi pengukuran. Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat gambar jangka sorong di bawah ini.
1. Rahang Atas (Rahang Dalam)
Rahang atas terdiri dari sebuah rahang tetap dan rahan geser. Rahang atas tersebut digunakan untuk mengukur diameter dalam pada sebuah benda. Misalanya mengukur diameter dalam bearing atau pipa.
2. Rahang Bawah (Rahang Luar)
Rahang bawah juga terdiri dari sebuah rahang tetap dan rahang geser, namun memiliki fungsi yang berbeda. Rahang bawah ini digunakan untuk pengukuran panjang, diameter luar, dan ketebalan sebuah benda. Misalnya untuk mengukur panjang baut, mengukur diameter kruk as, dan mengukur ketebalan plat besi.
3. Pengunci
Pengunci merupakan sebuah baut yang tertanam pada rahan geser yang digunakan untuk mengunci pergerakan rahang geser ketika melakukan pengukuran. Tujuan mengunci rahang geser tersebut yaitu agar tidak berubah posisi ketika membaca hasil pengukuran.
4. Skala Utama
Ukuran skala pada jangka sorong memiliki dua satuan, yaitu satuan mm (matric scale) dan satuan inci (imperial scale). Kedua satuan tersebut digunakan untuk membaca hasil pengukuran tergantung dari masing-masing ukuran utama yang digunakan.
5. Skala Vernier (Nonius)
Skala vernier merupakan angka yang digunakan untuk menentukan pengukuran fraksi. Panjang 10 skala vernier ini adalah 9 mm. Sehinga jarang antara garis skala vernier yang satu dengan yang lainnya yaitu 0,9 mm.
6. Batang Pengukur Kedalaman (Depth Probe)
Depth probe ini terletak di bagian ujung jangka sorong. Batang ini gunakan untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda. Yaitu dengan cara menggeser rahang geser, maka batang pengukur kedalaman tersebut akan keluar sampai dasar lubang yang diukur.
Cara Menggunakan Jangka Sorong
Sebelum menggunakan jangka sorong, sebaiknya periksa dahulu apakah jangka sorong tersebut masih berfungsi dengan baik atau tidak. Yaitu dengan cara merapatkan antara rahang tetap dan rahang geser. Jika dalam posisi rapat skala utama dan skala vernier menunjukan tepat diangka 0 (nol), maka tandanya jangka sorong masih bagus. Dan langkah-langkah cara menggunakan jangka sorong adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengukur panjang, ketebalan, atau diameter luar sebuah benda, gunakanlah rahang bawah. Yaitu dengan cara mengendurkan baut penguncinya terlebih dahulu. Kemudian buka rahang dengan menggeser rahang geser dan letakan benda yang akan diukur diantara kedua rahang. Setelah itu, rapatkan kembali kedua rahang hingga menempel pada sisi-sisi benda yang diukur dan kunci dengan baut pengunci. Dan bacalah hasil pengukurannya.
![]() |
Cara Menggunakan Dan Membaca Jangka Sorong |
![]() |
Cara Menggunakan Dan Membaca Jangka Sorong |
![]() |
Cara Menggunakan Dan Membaca Jangka Sorong |
Cara Membaca Jangka Sorong
Setelah mengetahui langkah-langkah cara mengukur dengan menggunakan jangka sorong, kita juga harus dapat membaca hasil pengukurannya dengan benar. Untuk membaca hasil pengukuran tersebut, ada dua tahap yang harus diperhatikan, yaitu membaca skala utama dan skala vernier. Langkah pertama yaitu kita harus menentukan angka pada skala utama yang jaraknya paling dekat di sebelah kiri dari angka 0 (nol) pada skala vernier.
Setelah menentukan skala utama, lanjutkan ke langkah kedua yaitu melihat ke skala vernier. Temukan garis yang tepat terhubung lurus di antara garis-garis skala utama dan skala vernier untuk menentukan hasil pengukuran fraksa. Jika langkah pertama dan kedua telah berhasil dibaca, jumlahkan antara skala utama dan skala vernier. Dan itulah hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong.
Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan contoh berikut ini.
![]() |
Cara Menggunakan Dan Membaca Jangka Sorong |
Demikianlah pembahasan mengenai Cara Menggunakan Dan Membaca Jangka Sorong. Semoga bermanfaat dan silahkan share agar yang belum bisa menggunakan jangka sorong dapat memakai dan membacanya dengan benar. Terima kasih.